Abstract
The need of many variation of questions and satisfied stock of questions were became the most significant issues for Universities, especially during the exam period. Effectiveness and high level of security are obligatory for documentating those exam questions. Meanwhile, time and personnel efficiency have the important role indeed in retrieving those exam questions. Suggested solution is creating and building an online database application that applying AJAX and Active Database. In particular, system will cover the preparation and documentation for exam questions, inputing exam questions, searching and retrieving exam questions that appropriate with The Module Plan and have the proper difficulty levels. This system also enables user for experiencing a lot of exam questions variation, and facilitates them by arranging the answer and solution drafts for the questions automatically. Methods used for this research are the analysis method and scheme method. Analysis method collects and analyses information by doing studies through written lectures and online materials, interviewing The Head of Computer Science Department, and distributing questionnaires to competent lecturers and instructors. Besides, scheme method designs UML diagrams, user interfaces and web-database structure menus. The result of this research is an online database application. People can access the web by connecting their computer to internet or cable network, anytime, anywhere.
Keywords: Pembangkit Soal, Web, AJAX, Active Database
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era teknologi informasi yang semakin pesat membawa dampak besar bagi berbagai aspek kehidupan. Demikian halnya teknologi dapat digunakan untuk mengembangkan dunia pendidikan.
Kebutuhan akan banyaknya variasi soal dan persediaan soal dalam suatu universitas sangat penting terutama mendekati waktu-waktu ujian baik itu Ujian Tengah Semester maupun Ujian Akhir Semester. Efektivitas dan tingkat keamanan yang baik dibutuhkan dalam mendokumentasikan soal-soal ujian tersebut. Sedangkan, efisiensi waktu dan tenaga juga dibutuhkan dalam pengambilan soal-soal ujian.
Database berbasiskan web menjadi salah satu faktor penunjang kinerja organisasi. Dalam arti database tersebut dapat diakses oleh banyak orang dari mana pun dan kapan pun juga.
Active Database mendukung mekanisme yang memungkinkan sistem merespon secara otomatis ke event yang masuk ke sistem database atau keluar dari database. Active database mendukung aplikasi dengan memindahkan reactive behaviour dari aplikasi ke DBMS. Active database dapat memonitor dan reaksi ke spesifik sirkulasi pada suatu aplikasi.
Selain itu juga, untuk mendukung mekanisme dan integrasi agar tidak terjadi gap antara client dan server dibutuhkan penggunaan Ajax. Model Ajax menyediakan sebuah intermediate layer untuk menangani komunikasi yang terjadi.
Dengan adanya sebuah aplikasi web basis data secara online yang menerapkan Ajax dan Active Database untuk sistem persediaan soal-soal ujian, proses peng-input-an dan pengambilan soal-soal ujian akan berjalan lebih cepat dan lebih mudah. Soal-soal ujian yang dihasilkan nantinya akan sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan kriteria ujian yang telah ditetapkan. Hal ini memudahkan pihak yang berwenang untuk mengecek validitas soal-soal tersebut. Tidak akan ada soal yang tercecer atau pun terbuang karena semua soal yang diusulkan atau diinput disimpan dalam sistem basis data ini. Aplikasi ini juga memungkinkan pembuatan kunci jawaban yang sesuai dengan soal-soal ujian tersebut.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari analisis dan perancangan sistem persediaan soal ini adalah :
1. Identifikasi kebutuhan yang ada pada Universitas Bina Nusantara berkaitan dengan persediaan soal soal ujian.
2. Menganalisis dan merancang database yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Manfaat dari analisis dan perancangan sistem persediaan soal ini adalah :
1. Membantu jurusan ataupun dosen dalam penyediaan soal soal ujian yang sesuai dengan SAP dan kriteria yang telah disusun tim dosen sebelumnya.
2. Membantu penyimpanan soal soal ujian yang telah dibuat dan diujikan ataupun soal soal yang telah dibuat dan belum diujikan.
3. Memudahkan jurusan atau dosen dalam membuat variasi soal.
II. STUDI PUSTAKA
2.1 Mesin Pembangkit Soal Ujian
Menurut http://www.softempire.com/random-test-generator-pro.html[1], mesin pembangkit soal ujian dirancang bagi kalangan pengajar pada tingkat manapun untuk mengembangkan sebuah bank soal yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan standar tertentu yang nantinya akan diekstrak dan dibuat menjadi sebuah set soal ujian.
Fitur yang biasa terdapat pada mesin pembangkit soal menurut http://www.easytestmaker .com[2], dan http://www.economicsnetwork.ac.uk/ teaching /gaptool.htm[3] :
1. Menciptakan dua atau lebih versi yang berbeda dari set soal yang asli, dalam hal ini berarti menciptakan kombinasi set soal.
2. Memberikan kemudahan untuk meng-copy pertanyaan dari set soal yang satu ke set soal yang lain.
3. Memberikan kemudahan untuk membuat salinan lengkap dari set-set soal dan menyimpannya dengan nama yang berbeda.
4. Memberikan kemudahan untuk membuat lembar jawaban secara otomatis.
5. Memberikan kemudahan untuk mengubah set soal ke format tertentu seperti .doc maupun .pdf.
6. Memberikan kemudahan untuk mengecek ejaan dan tata bahasa sebelum proses pencetakan soal.
7. Memberikan kemudahan dalam memasukkan gambar atau bagan pada setiap soal.
8. Memberikan jaminan keamanan dengan login dan password dan melarang tindakan print screen dan copy paste terhadap set soal yang ada.
2.2 Database
Menurut Connolly[4], “Database, a shared collection of logically related data, and a description of this data, designed to meet the information needs of an organization.” yang artinya basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan yang didesain untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Pengguna dari sistem dapat melakukan beberapa operasi pada file – file seperti dibawah ini:
· Menambah file baru ke sistem basis data.
· Memasukkan data kedalam file yang tersedia.
· Mengambil, mengubah, atau menghapus data dari file.
· Menghapus file yang ada dalam basis data.
2.3 Web Database
Menurut Eaglestone. Barry. Ridley. And. Mick[5], Web memperluas sistem database. Internet dan web dapat memperluas kapabilitas dari sistem database dalam hal berikut ini:
· Akses yang lebih luas
Dengan menghubungkan sistem ke internet, pengguna yang potensial dapat dikembangkan di seluruh dunia.
· Pelayanan yang lebih banyak
Internet dapat dihubungkan bersama sistem database yang lain untuk mendapatkan pelayanan baru.
Metode desain sistem web database terdiri dari seri model yang menyediakan data disimpan di dalam halaman web, sebagai tambahan untuk data dalam database. Yang menjadi input adalah analisa abstrak dari informasi untuk disimpan di dalam database. Outputnya adalah deskripsi fisikal dari bagaimana database akan diimplementasikan. Tujuannya adalah untuk mendesain database menggunakan struktur data model yang mendukung DBMS. Seperti database, struktur web database dapat digambarkan pada tingkat yang berbeda dari abstraksi, korespon pada konseptual, logikal, dan fisikal model dari sistem database konvensional.
2.4 Active Database
Menurut Jennifer Widom dan Stefano Ceri[6], “One important and useful enhancement is transforming database systems to be active : the database system itself performs certain operations automatically in response to certain events occurring or certain conditions being satisfied.” yang artinya satu peningkatan yang penting dan berguna adalah mengubah sistem database menjadi aktif : sistem database itu sendiri menampilkan operasi tertentu secara otomatis dalam merespon ke kejadian atau memenuhi kondisi tertentu. Jadi sebuah sistem active database adalah sebuah sistem database yang mampu menginisiasikan aksi.
Sistem active database memiliki kemampuan lebih dibanding dengan sistem pasif, seperti:
· Sistem active database dapat menyajikan fungsi-fungsi secara efisien dimana pada sistem database pasif harus ditulis kodenya dalam aplikasi.
· Sistem active database mengusulkan dan memberi fasilitas ke aplikasi-aplikasi melebihi lingkup sistem database pasif.
· Sistem active database dapat menyajikan tugas-tugas yang membutuhkan subsistem khusus dalam sistem database pasif.
2.5 AJAX
Asynchronous JavaScript And XML, atau disingkat Ajax, adalah suatu teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif. Tujuannya adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web surfer, dengan melakukan pertukaran sejumlah data dengan server di belakang layar, sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang user melakukan perubahan. Hal ini akan meningkatkan interaktivitas, kecepatan, fungsionalitas, dan usability pada halaman di web.
Aplikasi Ajax mengeliminasi sifat alamiah start-stop-start-stop pada interaksi website dengan menggunakan Ajax engine antara user dan server. Berikut ini adalah gambaran umum cara kerja Ajax menurut Jesse James Garrett di http://www.adaptivepath.com/ideas/essays/archives /000385.php[7] (2005):
1. Penambahan layer ke aplikasi sepertinya akan membuatnya kurang responsif, namun ternyata kebalikannya.
2. Pada awal sesi, browser me-load sebuah Ajax engine yang ditulis dalam JavaScript dan biasanya dimasukkan pada frame yang tersembunyi.
3. Engine ini bertanggungjawab pada pembuatan interface yang dilihat user dan mengkomunikasikannya dengan server.
4. Ajax engine memperbolehkan interaksi user dengan aplikasi secara asynchronous, komunikasi mandiri dengan server. Oleh karena itu, user tidak akan melihat browser window yang kosong dan icon hourglass yang menunggu server
III. METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang berguna bagi analisa dan perancangan sistem ini adalah :
1. Metode analisis
· Studi Kepustakaan
Dengan cara studi kepustakaan, dikumpulkan informasi dan bahan-bahan yang diperoleh dari buku-buku, situs-situs internet, maupun hasil karya orang lain yang berkaitan dengan topik utama laporan ini.
· Melakukan survey terhadap sistem yang sedang berjalan dan wawancara dengan Sekretaris Jurusan, dalam hal ini juga termasuk pemberian kuesioner kepada dosen-dosen yang memiliki kompabilitas di bidangnya, dan diutamakan bagi dosen-dosen yang biasa merancang dan membuat soal-soal ujian.
2. Metode perancangan
· Perancangan Use Case Diagram
· Perancangan Class Diagram dan State Chart Diagram
· Perancangan Sequence Diagram
· Perancangan Activity Diagram
· Perancangan Menu Web-database
· Perancangan Layar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisa Sistem
Use Case Diagram aliran data sistem :
Class Diagram aliran data sistem :
4.2 Hasil Observasi
Dari hasil pengumpulan data melalui kuisioner, diperoleh data sebanyak 30 data observasi. Dari data observasi ini kemudian dianalisa untuk membuat model dan konsep sistem bank soal online yang diusulkan. Adapun distribusi datanya adalah sebagai berikut:
4.3 Fitur Web
Fitur utama dari web generator soal ujian ini adalah fitur untuk memudahkan generate soal. Ada dua pilihan yang diberikan kepada user, yaitu pilih soal sendiri secara manual atau generate soal secara otomatis.
Jika user ingin memilih sendiri soal ujian, maka akan ditampilkan soal-soal yang tersedia pada bank soal, yang disesuaikan dengan definisi set soal yang telah ditentukan sebelumnya.
Jika user memilih untuk generate soal secara otomatis maka web akan langsung menampilkan soal-soal terpilih menjadi soal ujian. Pemilihan soal secara otomatis oleh web dilakukan dengan cara membatasi pencarian soal dari bank soal sesuai definisi set soal, dari soal yang beragam itu dipilih lagi yang tingkat pemakaian soalnya paling kecil (soal yang paling jarang dipakai untuk ujian). Dengan kata lain, akan dihasilkan soal-soal ujian yang sesuai dengan definisi set soal dan fresh.
4.4 Implementasi Sistem Yang Diusulkan
Dalam merancang aplikasi web basis data secara online yang menerapkan Ajax dan Active Database untuk sistem persediaan soal-soal ujian, perlu juga untuk melihat komponen-komponen yang mendukung pengimplementasian aplikasi tersebut.
Untuk mendapatkan hasil yang minimum dalam pengimplementasian aplikasi ini, maka konfigurasi komponen yang akan digunakan diusulkan sebagai berikut : Hardware (Pentium 3, 128 MB RAM, HD, Koneksi Internet, Resolusi layer 800 x 600), Software : Windows, Infrastruktur (Hosting) : Dual Processor Pentium 4 2.8 Ghz XEON, 2 GB DDR RAM, Operating System Linux CentOS 4.5, Perl 5.8.7, PHP 4.4.4, MySQL 4.1.21, Apache 1.3.37.
Untuk mendapatkan hasil yang optimum dalam pengimplementasian aplikasi ini, maka konfigurasi komponen yang akan digunakan diusulkan sebagai berikut : Hardware (Pentium 4, 512 MB RAM, HD, Koneksi Internet, Resolusi layer 1024 x 768), Software : Windows, Infrastruktur (Hosting) : Dual AMD Opteron 246, 2 GB DDR RAM, Operating System Linux CentOS 4.4, Perl 5.8.7, PHP 5.2.0, MySQL 5.0.24, Apache 1.3.37.
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dengan demikian dari hasil pembahasan dapat disimpulkan dengan sistem dan aplikasi yang baru bahwa:
1. Penyimpanan soal–soal ujian yang semula tidak terstruktur, dalam bentuk file Dokumen atau penyimpanan fisik yang sangat efisien bisa diatasi. Setiap soal tersimpan dalam record record yang bisa dikombinasikan ulang dan diubah parameter nilainya.
2. Pencarian terhadap soal tertentu menjadi mudah. Dengan terstrukturnya setiap soal-soal secara detail soal soal tersebut mudah untuk dicari kembali dan jika perlu didaurulang kembali.
3. Evaluasi antara soal dan kesepakatan dosen dalam penentuan soal menjadi mudah. Semula hal ini sulit dilakukan mengingat banyaknya soal dan banyaknya matakuliah yang ada dibanding dengan jumlah materi per matakuliah yang akan diujikan.
4. Peningkatan dalam pembuatan soal secara variasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah kasus kebocoran soal dan pencontekan ketika ujian dilaksanakan.
5.2. Saran
Adapun dalam pembuatan aplikasi ini masih ada beberapa kekurangan yang perlu dikembangkan lebih lanjut, yaitu :
1. Perlu dikembangkan modul yang bisa menghubungkan TIU dan TIK dengan soal ujian yang sudah dibuat.
2. Perlunya adanya manajemen otorisasi pengedit soal dan approval yang jelas.
Daftar Pustaka
[1] http://www.softempire.com/random-test-generator - pro.html
[2] http://www.easytestmaker .com
[3] http://www.economicsnetwork.ac.uk /teaching/gaptool.htm
[4] Connolly, Thomas. And. Begg, Carolyn. (2002). Database Systems. 3rd Edition. Addison Wesley Longman, Inc, USA.
[5] Eaglestone. Barry. Ridley. And. Mick. (2001). Web Database Systems. The McGraw-Hill Companies, Inc, USA.
[6] Widom, Jennifer. And. Ceri, Stefano. (1996). Active database systems : triggers and rules for advanced database processing. Morgan Kaufmann, USA.
[7] http://www.adaptivepath.com/ideas/essays/ archives/000385.php
The need of many variation of questions and satisfied stock of questions were became the most significant issues for Universities, especially during the exam period. Effectiveness and high level of security are obligatory for documentating those exam questions. Meanwhile, time and personnel efficiency have the important role indeed in retrieving those exam questions. Suggested solution is creating and building an online database application that applying AJAX and Active Database. In particular, system will cover the preparation and documentation for exam questions, inputing exam questions, searching and retrieving exam questions that appropriate with The Module Plan and have the proper difficulty levels. This system also enables user for experiencing a lot of exam questions variation, and facilitates them by arranging the answer and solution drafts for the questions automatically. Methods used for this research are the analysis method and scheme method. Analysis method collects and analyses information by doing studies through written lectures and online materials, interviewing The Head of Computer Science Department, and distributing questionnaires to competent lecturers and instructors. Besides, scheme method designs UML diagrams, user interfaces and web-database structure menus. The result of this research is an online database application. People can access the web by connecting their computer to internet or cable network, anytime, anywhere.
Keywords: Pembangkit Soal, Web, AJAX, Active Database
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era teknologi informasi yang semakin pesat membawa dampak besar bagi berbagai aspek kehidupan. Demikian halnya teknologi dapat digunakan untuk mengembangkan dunia pendidikan.
Kebutuhan akan banyaknya variasi soal dan persediaan soal dalam suatu universitas sangat penting terutama mendekati waktu-waktu ujian baik itu Ujian Tengah Semester maupun Ujian Akhir Semester. Efektivitas dan tingkat keamanan yang baik dibutuhkan dalam mendokumentasikan soal-soal ujian tersebut. Sedangkan, efisiensi waktu dan tenaga juga dibutuhkan dalam pengambilan soal-soal ujian.
Database berbasiskan web menjadi salah satu faktor penunjang kinerja organisasi. Dalam arti database tersebut dapat diakses oleh banyak orang dari mana pun dan kapan pun juga.
Active Database mendukung mekanisme yang memungkinkan sistem merespon secara otomatis ke event yang masuk ke sistem database atau keluar dari database. Active database mendukung aplikasi dengan memindahkan reactive behaviour dari aplikasi ke DBMS. Active database dapat memonitor dan reaksi ke spesifik sirkulasi pada suatu aplikasi.
Selain itu juga, untuk mendukung mekanisme dan integrasi agar tidak terjadi gap antara client dan server dibutuhkan penggunaan Ajax. Model Ajax menyediakan sebuah intermediate layer untuk menangani komunikasi yang terjadi.
Dengan adanya sebuah aplikasi web basis data secara online yang menerapkan Ajax dan Active Database untuk sistem persediaan soal-soal ujian, proses peng-input-an dan pengambilan soal-soal ujian akan berjalan lebih cepat dan lebih mudah. Soal-soal ujian yang dihasilkan nantinya akan sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan kriteria ujian yang telah ditetapkan. Hal ini memudahkan pihak yang berwenang untuk mengecek validitas soal-soal tersebut. Tidak akan ada soal yang tercecer atau pun terbuang karena semua soal yang diusulkan atau diinput disimpan dalam sistem basis data ini. Aplikasi ini juga memungkinkan pembuatan kunci jawaban yang sesuai dengan soal-soal ujian tersebut.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari analisis dan perancangan sistem persediaan soal ini adalah :
1. Identifikasi kebutuhan yang ada pada Universitas Bina Nusantara berkaitan dengan persediaan soal soal ujian.
2. Menganalisis dan merancang database yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Manfaat dari analisis dan perancangan sistem persediaan soal ini adalah :
1. Membantu jurusan ataupun dosen dalam penyediaan soal soal ujian yang sesuai dengan SAP dan kriteria yang telah disusun tim dosen sebelumnya.
2. Membantu penyimpanan soal soal ujian yang telah dibuat dan diujikan ataupun soal soal yang telah dibuat dan belum diujikan.
3. Memudahkan jurusan atau dosen dalam membuat variasi soal.
II. STUDI PUSTAKA
2.1 Mesin Pembangkit Soal Ujian
Menurut http://www.softempire.com/random-test-generator-pro.html[1], mesin pembangkit soal ujian dirancang bagi kalangan pengajar pada tingkat manapun untuk mengembangkan sebuah bank soal yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan standar tertentu yang nantinya akan diekstrak dan dibuat menjadi sebuah set soal ujian.
Fitur yang biasa terdapat pada mesin pembangkit soal menurut http://www.easytestmaker .com[2], dan http://www.economicsnetwork.ac.uk/ teaching /gaptool.htm[3] :
1. Menciptakan dua atau lebih versi yang berbeda dari set soal yang asli, dalam hal ini berarti menciptakan kombinasi set soal.
2. Memberikan kemudahan untuk meng-copy pertanyaan dari set soal yang satu ke set soal yang lain.
3. Memberikan kemudahan untuk membuat salinan lengkap dari set-set soal dan menyimpannya dengan nama yang berbeda.
4. Memberikan kemudahan untuk membuat lembar jawaban secara otomatis.
5. Memberikan kemudahan untuk mengubah set soal ke format tertentu seperti .doc maupun .pdf.
6. Memberikan kemudahan untuk mengecek ejaan dan tata bahasa sebelum proses pencetakan soal.
7. Memberikan kemudahan dalam memasukkan gambar atau bagan pada setiap soal.
8. Memberikan jaminan keamanan dengan login dan password dan melarang tindakan print screen dan copy paste terhadap set soal yang ada.
2.2 Database
Menurut Connolly[4], “Database, a shared collection of logically related data, and a description of this data, designed to meet the information needs of an organization.” yang artinya basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan yang didesain untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Pengguna dari sistem dapat melakukan beberapa operasi pada file – file seperti dibawah ini:
· Menambah file baru ke sistem basis data.
· Memasukkan data kedalam file yang tersedia.
· Mengambil, mengubah, atau menghapus data dari file.
· Menghapus file yang ada dalam basis data.
2.3 Web Database
Menurut Eaglestone. Barry. Ridley. And. Mick[5], Web memperluas sistem database. Internet dan web dapat memperluas kapabilitas dari sistem database dalam hal berikut ini:
· Akses yang lebih luas
Dengan menghubungkan sistem ke internet, pengguna yang potensial dapat dikembangkan di seluruh dunia.
· Pelayanan yang lebih banyak
Internet dapat dihubungkan bersama sistem database yang lain untuk mendapatkan pelayanan baru.
Metode desain sistem web database terdiri dari seri model yang menyediakan data disimpan di dalam halaman web, sebagai tambahan untuk data dalam database. Yang menjadi input adalah analisa abstrak dari informasi untuk disimpan di dalam database. Outputnya adalah deskripsi fisikal dari bagaimana database akan diimplementasikan. Tujuannya adalah untuk mendesain database menggunakan struktur data model yang mendukung DBMS. Seperti database, struktur web database dapat digambarkan pada tingkat yang berbeda dari abstraksi, korespon pada konseptual, logikal, dan fisikal model dari sistem database konvensional.
2.4 Active Database
Menurut Jennifer Widom dan Stefano Ceri[6], “One important and useful enhancement is transforming database systems to be active : the database system itself performs certain operations automatically in response to certain events occurring or certain conditions being satisfied.” yang artinya satu peningkatan yang penting dan berguna adalah mengubah sistem database menjadi aktif : sistem database itu sendiri menampilkan operasi tertentu secara otomatis dalam merespon ke kejadian atau memenuhi kondisi tertentu. Jadi sebuah sistem active database adalah sebuah sistem database yang mampu menginisiasikan aksi.
Sistem active database memiliki kemampuan lebih dibanding dengan sistem pasif, seperti:
· Sistem active database dapat menyajikan fungsi-fungsi secara efisien dimana pada sistem database pasif harus ditulis kodenya dalam aplikasi.
· Sistem active database mengusulkan dan memberi fasilitas ke aplikasi-aplikasi melebihi lingkup sistem database pasif.
· Sistem active database dapat menyajikan tugas-tugas yang membutuhkan subsistem khusus dalam sistem database pasif.
2.5 AJAX
Asynchronous JavaScript And XML, atau disingkat Ajax, adalah suatu teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif. Tujuannya adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web surfer, dengan melakukan pertukaran sejumlah data dengan server di belakang layar, sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang user melakukan perubahan. Hal ini akan meningkatkan interaktivitas, kecepatan, fungsionalitas, dan usability pada halaman di web.
Aplikasi Ajax mengeliminasi sifat alamiah start-stop-start-stop pada interaksi website dengan menggunakan Ajax engine antara user dan server. Berikut ini adalah gambaran umum cara kerja Ajax menurut Jesse James Garrett di http://www.adaptivepath.com/ideas/essays/archives /000385.php[7] (2005):
1. Penambahan layer ke aplikasi sepertinya akan membuatnya kurang responsif, namun ternyata kebalikannya.
2. Pada awal sesi, browser me-load sebuah Ajax engine yang ditulis dalam JavaScript dan biasanya dimasukkan pada frame yang tersembunyi.
3. Engine ini bertanggungjawab pada pembuatan interface yang dilihat user dan mengkomunikasikannya dengan server.
4. Ajax engine memperbolehkan interaksi user dengan aplikasi secara asynchronous, komunikasi mandiri dengan server. Oleh karena itu, user tidak akan melihat browser window yang kosong dan icon hourglass yang menunggu server
III. METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang berguna bagi analisa dan perancangan sistem ini adalah :
1. Metode analisis
· Studi Kepustakaan
Dengan cara studi kepustakaan, dikumpulkan informasi dan bahan-bahan yang diperoleh dari buku-buku, situs-situs internet, maupun hasil karya orang lain yang berkaitan dengan topik utama laporan ini.
· Melakukan survey terhadap sistem yang sedang berjalan dan wawancara dengan Sekretaris Jurusan, dalam hal ini juga termasuk pemberian kuesioner kepada dosen-dosen yang memiliki kompabilitas di bidangnya, dan diutamakan bagi dosen-dosen yang biasa merancang dan membuat soal-soal ujian.
2. Metode perancangan
· Perancangan Use Case Diagram
· Perancangan Class Diagram dan State Chart Diagram
· Perancangan Sequence Diagram
· Perancangan Activity Diagram
· Perancangan Menu Web-database
· Perancangan Layar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisa Sistem
Use Case Diagram aliran data sistem :
Class Diagram aliran data sistem :
4.2 Hasil Observasi
Dari hasil pengumpulan data melalui kuisioner, diperoleh data sebanyak 30 data observasi. Dari data observasi ini kemudian dianalisa untuk membuat model dan konsep sistem bank soal online yang diusulkan. Adapun distribusi datanya adalah sebagai berikut:
4.3 Fitur Web
Fitur utama dari web generator soal ujian ini adalah fitur untuk memudahkan generate soal. Ada dua pilihan yang diberikan kepada user, yaitu pilih soal sendiri secara manual atau generate soal secara otomatis.
Jika user ingin memilih sendiri soal ujian, maka akan ditampilkan soal-soal yang tersedia pada bank soal, yang disesuaikan dengan definisi set soal yang telah ditentukan sebelumnya.
Jika user memilih untuk generate soal secara otomatis maka web akan langsung menampilkan soal-soal terpilih menjadi soal ujian. Pemilihan soal secara otomatis oleh web dilakukan dengan cara membatasi pencarian soal dari bank soal sesuai definisi set soal, dari soal yang beragam itu dipilih lagi yang tingkat pemakaian soalnya paling kecil (soal yang paling jarang dipakai untuk ujian). Dengan kata lain, akan dihasilkan soal-soal ujian yang sesuai dengan definisi set soal dan fresh.
4.4 Implementasi Sistem Yang Diusulkan
Dalam merancang aplikasi web basis data secara online yang menerapkan Ajax dan Active Database untuk sistem persediaan soal-soal ujian, perlu juga untuk melihat komponen-komponen yang mendukung pengimplementasian aplikasi tersebut.
Untuk mendapatkan hasil yang minimum dalam pengimplementasian aplikasi ini, maka konfigurasi komponen yang akan digunakan diusulkan sebagai berikut : Hardware (Pentium 3, 128 MB RAM, HD, Koneksi Internet, Resolusi layer 800 x 600), Software : Windows, Infrastruktur (Hosting) : Dual Processor Pentium 4 2.8 Ghz XEON, 2 GB DDR RAM, Operating System Linux CentOS 4.5, Perl 5.8.7, PHP 4.4.4, MySQL 4.1.21, Apache 1.3.37.
Untuk mendapatkan hasil yang optimum dalam pengimplementasian aplikasi ini, maka konfigurasi komponen yang akan digunakan diusulkan sebagai berikut : Hardware (Pentium 4, 512 MB RAM, HD, Koneksi Internet, Resolusi layer 1024 x 768), Software : Windows, Infrastruktur (Hosting) : Dual AMD Opteron 246, 2 GB DDR RAM, Operating System Linux CentOS 4.4, Perl 5.8.7, PHP 5.2.0, MySQL 5.0.24, Apache 1.3.37.
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dengan demikian dari hasil pembahasan dapat disimpulkan dengan sistem dan aplikasi yang baru bahwa:
1. Penyimpanan soal–soal ujian yang semula tidak terstruktur, dalam bentuk file Dokumen atau penyimpanan fisik yang sangat efisien bisa diatasi. Setiap soal tersimpan dalam record record yang bisa dikombinasikan ulang dan diubah parameter nilainya.
2. Pencarian terhadap soal tertentu menjadi mudah. Dengan terstrukturnya setiap soal-soal secara detail soal soal tersebut mudah untuk dicari kembali dan jika perlu didaurulang kembali.
3. Evaluasi antara soal dan kesepakatan dosen dalam penentuan soal menjadi mudah. Semula hal ini sulit dilakukan mengingat banyaknya soal dan banyaknya matakuliah yang ada dibanding dengan jumlah materi per matakuliah yang akan diujikan.
4. Peningkatan dalam pembuatan soal secara variasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah kasus kebocoran soal dan pencontekan ketika ujian dilaksanakan.
5.2. Saran
Adapun dalam pembuatan aplikasi ini masih ada beberapa kekurangan yang perlu dikembangkan lebih lanjut, yaitu :
1. Perlu dikembangkan modul yang bisa menghubungkan TIU dan TIK dengan soal ujian yang sudah dibuat.
2. Perlunya adanya manajemen otorisasi pengedit soal dan approval yang jelas.
Daftar Pustaka
[1] http://www.softempire.com/random-test-generator - pro.html
[2] http://www.easytestmaker .com
[3] http://www.economicsnetwork.ac.uk /teaching/gaptool.htm
[4] Connolly, Thomas. And. Begg, Carolyn. (2002). Database Systems. 3rd Edition. Addison Wesley Longman, Inc, USA.
[5] Eaglestone. Barry. Ridley. And. Mick. (2001). Web Database Systems. The McGraw-Hill Companies, Inc, USA.
[6] Widom, Jennifer. And. Ceri, Stefano. (1996). Active database systems : triggers and rules for advanced database processing. Morgan Kaufmann, USA.
[7] http://www.adaptivepath.com/ideas/essays/ archives/000385.php
CreAted BY MMG (MAnIS MAnjA GrUP) ->ShInOda..ShIEnnY, NoVItA dan Danny copYrigHT 2007
NB : JanGAn duKUng pembAJAkkAn ~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar