Sebaiknya pertama kita bahas terlebih dahulu apa sih sebenarnya E-Procurement itu..
E-Procurement mencakup seluruh integrasi dari sistem elektronik dari keseluruhan aktifitas dari procurement. Aktifitas procurement itu mencakup pembelian produk dari supplier (termasuk pembelian/pembayarannya), termasuk transportasi, produk jadi didalam warehouse sebelum produk tersebut digunakan / dijual.
E-Procurement ini sebenarnya diharapkan untuk meningkatkan performance dari :
1. Dengan harga yang tepat
2. Diantarkan pada waktu yang tepat
3. Dengan kualitas yang tepat
4. Dengan kuantitas yang tepat
5. Dari sumber yang tepat
Nah according pembahasan diatas kalau mereview mengenai e-procurement yang saya ketahui, saya akan menggunakan contoh e-procurement di perusahaan tempat saya bekerja meskipun masih bersifat e-procument parsial karena belum terpenuhinya keseluruhan dari proses yang disebut e-procurement.
Berikut adalah gambaran penuh proses yang seharusnya ada di e-procurement :
Yang ada di parsial e-procurement yang saya ketahui adalah di website http://po.nutrif**d.co.id.
Disini hanya mencakup bagaimana penyampaian PO (Purchase Order) dari perusahaan ke supplier, penyampaian PO ini dapat berubah sewaktu-waktu ke supplier berbeda.
*Gambaran bentuk website diatas :
*jangan dilihat ada chat ymny yah anggap ga ad ap2 :p*
Contoh diatas adalah pengiriman PO yg sudah diattach dalam bentuk pdf :D..
*
PO header akan muncul di website secara langsung sesuai dengan yang ada di ERP dan kemudian secara manual officer purchasing akan mengattach PO yang ditarik dalam bentuk PDF yang kemudian akan diproses oleh urutan kerja Officer - Eksekutif - Manager lalu baru akan sampai ke Supplier.
Supplier akan selalu diremind bila ada PO baru ataupun PO yang belum di follow up.
Sebenarnya di e-procurement ini supplier hanya bisa melakukan :
1. Approve PO bila supplier menyetujui segala hal baik dari harga, quantity, dan tanggal pengiriman
2. Confirm Date bila supplier menyetujui semuanya kecuali tanggal pengiriman
3. Reject bila supplier tidak setuju diluar dari tanggal pengiriman
4. Supplier dapat mengawasi PO yang terpending ataupun yang sudah difollow up
Dan kemudian kalau kita rangkum mengenai kesempatan dan masalah yang mungkin terjadi di e-procurement ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
Masalah :
1. Tidak tersinkronnya mengenai jumlah real stock karena semua dilakukan berdasarkan planning dari PPIC pabrik sehingga semua sudah terschedule tidak hanya real stock namun juga bahan baku dan bahan kemas
2. Pengukuran yang terkadang kali tidak tepat karena pemilihan supplier dilakukan manual berdasarkan negosiasi sehingga membuat pemilihan supplier dapat berubah sewaktu-waktu. Dan membuat e-procurement ini bukan sebagai web trader hanya sebatas penyampaian PO
3. Penukaran faktur harus dilakukan manual karena pemenuhan / penyampaian pembelian terhadap supplier harus di follow up dengan sistem yang berbeda. Karena e-procurement ini hanya sampai supplier mengapprove order yg ditawarkan ke mereka.
Kesempatan atau keuntungan akibat adanya e-procurement :
1. Simplicity
Mengurangi penggunaan kertas secara signifikan, disertai waktu yang tidak terbuang sia-sia karena harus mendelivered PO ini dengan cara yang berbeda setiap suppliernya. Ada yg melalui email, faximile, dikirim langsung, dll. Membuat user sangat kewalahan karena tidak adanya kesamaan sistem/standarisasi. Dan dengan adanya e-procurement ini membantu sekali kinerja dari user untuk mengawasi kualitas, kuantitas dari bahan yang dipesan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
2. Good Purchase Control
Tidak adanya alasan supplier untuk menunda pengiriman karena alasan belum adanya PO. Karena PO akan terdelivered pada saat PO tersebut di upload oleh user. Sehingga diharapkan pemenuhan PO langsung dapat diterima sesuai dengan dateline/lead time yang ada. Dari user pun dapat mengecek mengenai history dari PO untuk monitoring PO internal mereka.
No idea lagi hohho..Mungkin akan diedit kalau tiba2 terlintas hehe..Bdw kemajuan bahasanya amat sangat formal ihihiih..
Hmmf..
E-Procurement mencakup seluruh integrasi dari sistem elektronik dari keseluruhan aktifitas dari procurement. Aktifitas procurement itu mencakup pembelian produk dari supplier (termasuk pembelian/pembayarannya), termasuk transportasi, produk jadi didalam warehouse sebelum produk tersebut digunakan / dijual.
E-Procurement ini sebenarnya diharapkan untuk meningkatkan performance dari :
1. Dengan harga yang tepat
2. Diantarkan pada waktu yang tepat
3. Dengan kualitas yang tepat
4. Dengan kuantitas yang tepat
5. Dari sumber yang tepat
Nah according pembahasan diatas kalau mereview mengenai e-procurement yang saya ketahui, saya akan menggunakan contoh e-procurement di perusahaan tempat saya bekerja meskipun masih bersifat e-procument parsial karena belum terpenuhinya keseluruhan dari proses yang disebut e-procurement.
Berikut adalah gambaran penuh proses yang seharusnya ada di e-procurement :
Yang ada di parsial e-procurement yang saya ketahui adalah di website http://po.nutrif**d.co.id.
Disini hanya mencakup bagaimana penyampaian PO (Purchase Order) dari perusahaan ke supplier, penyampaian PO ini dapat berubah sewaktu-waktu ke supplier berbeda.
*Gambaran bentuk website diatas :
*jangan dilihat ada chat ymny yah anggap ga ad ap2 :p*
Contoh diatas adalah pengiriman PO yg sudah diattach dalam bentuk pdf :D..
*
PO header akan muncul di website secara langsung sesuai dengan yang ada di ERP dan kemudian secara manual officer purchasing akan mengattach PO yang ditarik dalam bentuk PDF yang kemudian akan diproses oleh urutan kerja Officer - Eksekutif - Manager lalu baru akan sampai ke Supplier.
Supplier akan selalu diremind bila ada PO baru ataupun PO yang belum di follow up.
Sebenarnya di e-procurement ini supplier hanya bisa melakukan :
1. Approve PO bila supplier menyetujui segala hal baik dari harga, quantity, dan tanggal pengiriman
2. Confirm Date bila supplier menyetujui semuanya kecuali tanggal pengiriman
3. Reject bila supplier tidak setuju diluar dari tanggal pengiriman
4. Supplier dapat mengawasi PO yang terpending ataupun yang sudah difollow up
Dan kemudian kalau kita rangkum mengenai kesempatan dan masalah yang mungkin terjadi di e-procurement ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
Masalah :
1. Tidak tersinkronnya mengenai jumlah real stock karena semua dilakukan berdasarkan planning dari PPIC pabrik sehingga semua sudah terschedule tidak hanya real stock namun juga bahan baku dan bahan kemas
2. Pengukuran yang terkadang kali tidak tepat karena pemilihan supplier dilakukan manual berdasarkan negosiasi sehingga membuat pemilihan supplier dapat berubah sewaktu-waktu. Dan membuat e-procurement ini bukan sebagai web trader hanya sebatas penyampaian PO
3. Penukaran faktur harus dilakukan manual karena pemenuhan / penyampaian pembelian terhadap supplier harus di follow up dengan sistem yang berbeda. Karena e-procurement ini hanya sampai supplier mengapprove order yg ditawarkan ke mereka.
Kesempatan atau keuntungan akibat adanya e-procurement :
1. Simplicity
Mengurangi penggunaan kertas secara signifikan, disertai waktu yang tidak terbuang sia-sia karena harus mendelivered PO ini dengan cara yang berbeda setiap suppliernya. Ada yg melalui email, faximile, dikirim langsung, dll. Membuat user sangat kewalahan karena tidak adanya kesamaan sistem/standarisasi. Dan dengan adanya e-procurement ini membantu sekali kinerja dari user untuk mengawasi kualitas, kuantitas dari bahan yang dipesan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
2. Good Purchase Control
Tidak adanya alasan supplier untuk menunda pengiriman karena alasan belum adanya PO. Karena PO akan terdelivered pada saat PO tersebut di upload oleh user. Sehingga diharapkan pemenuhan PO langsung dapat diterima sesuai dengan dateline/lead time yang ada. Dari user pun dapat mengecek mengenai history dari PO untuk monitoring PO internal mereka.
No idea lagi hohho..Mungkin akan diedit kalau tiba2 terlintas hehe..Bdw kemajuan bahasanya amat sangat formal ihihiih..
Hmmf..