Senin, 13 April 2009

Relation between E-Business and Strategy ????

E-Business dan Strategy ????

Ga disangka kalau e-business ternyata juga punya strategi..Loh kog bisa??..Iy bisalah hohohoh sekarang ini disemua bidang ada strategi secara spesifik..

Kalau kata mereka *para dosen dan sejenisnya* framework atau toolsnyaa..Biasanya mereka *cek kalimat pertama* akan bilang "Semua akan mudah kalau kalian ikuti frameworknya semua sudah ada toolsnya tinggal kalian gunakan saja kog bla2x.."..

Tapi itu ga semudah yang dibayangkan karena penilaiannya subjektif ga ada yg benar dan yg salah..Yang ada pertimbangan alternatif strategi mana yang terbaik dari segala aspek yang ditelaah. Ribet yah makin lama hahaahha..Make it fun offcourse..

Mungkin mula-mulanya dibahas dulu mengenai Tahapan strategi dalam e-business biar ga bingung..Gambarnya seperti berikut :



Nah yang ingin dibahas adalah tahapan ketiga "Strategic Definition" dimana didalam tahapan ini terdapat 6 elemen dalam pendeinisian strategi untuk sebuah e-business. So, ini maksudnya terdapat beberapa pilihan yang mungkin digunakan semua atau beberapa definisi dari elemen-elemen yang ada.

Biar ga mumet bacanya saya coba mereview dari sudut pandang saya tentang e-business yang dijalankan oleh perusahaan tempat saya bekerja (bidang food and beverages).
Dimulai dari :

1. E-business channel priorities
Disini dijelaskan bagaimana perusahaan tetap menjaga channel prioritas dengan istilah "Right-Channeling" *bingung kan? sama kog hahaha..* dijelaskan bahwa e-business yang dijalankan perusahaan adalah untuk menggapai customer yang tepat, diwaktu yang tepat, dengan menggunakan channel komunikasi yang tepat, dan yang terakhir tentu saja penawaran, produk, atau pesan yang jelas.
Dan yang mungkin sudah dilakukan adalah pembagian secara besar brand-brand yang ada menjadi website terpisah dan tetap di embeed di tempat yang sama. Di perusahaan ini memiliki main website (www.nutrif**d.co.id) dan didalamnya di-embeed dengan website brand yang saya maksud diatas (www.l-m*n.com, www.wrp.., dll *i forgot all the web :))*).
Segmentasi ini dilakukan mungkin untuk memecah pemetaan produk dan customer *sotoy mode on* ke website yang sesuai. Kedepannya akan dibangun CRM yang integrated dengan semua customer *untuk saat ini CRM lebih menangani keluhan dan saran konsumen namun tidak get connected online*..
Di beberapa website brand tersebut telah diarahkan ataupun dilakukan penjualan produk/paket produk secara online (www.l-m*n.com) ataupun booking jadwal / pembelian produk secara online (www.wrp...*lupa nama websitenya wkwkwkkw ... --",,*)..
Tujuannya jelas untuk menarik dan mendorong customer untuk membeli melalui channel online yang tepat kannn....Dan setelah ini berjalan dan get 'real' live akan dibangun sebuah CRM *status on progress pembuatan, kalau ada yg ga tau tentang CRM searching google yaks :D*..Jadi nanti kalau ada customer tinggal memasukkan ID dan ini yang akan membantu perusahaan untuk memisahkan jenis level atau background dari customer. *btw maunya juga ada konsultasi online tinggal embeed yahoo ID, MSN ID or something untuk people get connected live with 'the product' --> semoga dibaca :))*
Kalau dikaitkan dengan integraso dari core business, struktur perusahaan, inisiatif perusahaan, culture dan value perusahaan *inspiring a nutritious life*, dan hal-hal teknis tentu saja ini sudah dilakukan dengan cermat dan tepat *kl ga gila aj mn ad yg mau invest untuk hal yg wasting gt kan..*

Btw contoh website seperti berikut biar ada gambaran :

www.nutrif**d.co.id









www.l-***.com









www.***-diet.com








po.nutrif**d.com








www.neo.nutrif**d.co.id







2. Organizational restructuring and capabilities
Yang pasti diperusahaan inni dilakukan "In-house division (integration)" antara satu brand dengan brand lain didalam satu wadah biar sinkron dan ga mungkin juga sih sikut sana sini secara brand nya aja memang hal yang terpisahkan. Pendiferensiasian yang sudah dijelaskan diatas telah jelas bahwa segmentasi customer terhadap produk dalam varian harga yg berbeda *disini jenis produk apapun tidak ada yang sejenis maksudnya untuk susu anak muda yah ud itu aja ga ada susu pengganti yg dibuat sebagai rival sendiri*. Sehingga sudah pasti hal ini meminimaisasikan konflik pada channel yang ada karena memang hal tersebut merupakan hal yang berbeda.
Mungkin yang kurang hanyalah mengenai specialist atau staff yang ahli dalam hal ini belum ada dan threat seperti internet memang menjadi permasalahan yang besar. *ada aja masalahnya diinternet huh,, ribet banget tinggal ganti ke broadband banyak pertimbangan dan bla2..cape =="*..Hal inilah yang masih harus diperbaiki untuk mendukung jalannya e-business dengan baik dan tepat.

3. Business, service and revenue models
Mungkin bisnis ini jalan karena adanya partnership dan memang penggunaan website ini masih sebatas pemberian informasi. Sehingga revenue model dari aspek ini sebenarnya amat sangat kurang atau memnang tidak diperhatikan. Banyak hal yg sebenarnya flexible namun tetap tidak bisa jalan karena keterbatasan sumber daya dan paradigma yang kuat. E-business bukan lah jalan melainkan kebutuhan yang harus ada. *so ditunggu saja kapan bisa berkembang speechless @.@*.

But still we should talk about future..Transactional e-commerce bisa menjadi alternatif dan perusahaan bisa mendapatkan penjualan service dan produk dari website ini secara online tentunya. Hal ini baru bisa tercapai bila,, integrasi dari tahap keputusan dan element itu tetap masih dikoridor yang sama *makin pandai berkata2 hohoho*

4. Marketplace restructuring
Bisa dibagi menjadi dua hal :
a. Sell-side
- menjual produk khusus yang hanya dijual oleh e-store *on progress sebenarnya tapi masih berupa gimmick seperti kalung, gelang, dsb*
- mungkin yang paling tepat saat ini adalah go growth di e-store dan promosi di website, untuk partner intermediary sepertinya tidak mungkin *perusahaan ini mending nothing drpd harus ada medium disana*
b. Buy-side
- e-procurement ide yang keren sih tapi masih belum bisa dilakukan karena banyak perhitungan baik dari lead time harga dan sebagainya. Sebab tidak semua supplier itu 'baik' dalam prosedur ada juga yg ga. Beruntunglah sudah ada portal yang menjadi media penyampaian PO (Purchase Order) di website http://po.nutrif**d.co.id. Ini belum berupa e-procurement sebab login dibuat berdasarkan login supplier dan PO dideliver dan bisa saja tiba terjadi pergantian supplier karena faktor diatas (leadtime, harga, dll).

5. Market and product development strategies
Nah saat yang ditunggu kalau ditanya e-business ini sebenarnya mau dibawa kearah mana berdasarkan Ansoff Matrix. Menurut saya adalah Market penetration dan product development strategi. Alasannya sudah jelas karena dari segmentasi dari pasar pun sudah ada sehingga tidak perlu melakukan diversifikasi secara besar lebih kearah memperbaik yg sudah ada dan memperkuat fondasi.
Mengejar market growth, loyalty customer, dan value dari customer yang selalu terjada dengan produk ini. Dan development dilakukan dengan sales force yang besar *tentunya sudah on progress juga di website http://neo.nutrif**d.co.id tapi masih akan terus berkembang dan berkembang*. Improvisasi untuk mempersingkat waktu, sistem, tenaga, dll terus dilakukan bersama untuk memecahkan matriks permasalahan yang selalu terjadi berserta diversifikasi service dari produk yg sudah tersegmentasi ini loh..Bingungkan?? hahha..

Mungkin ini dianggap sebagai development strategi selain produk yg ditawarkan juga ada jasa seperti brand W*P di dua outletnya (di GI dan PP). Jasa yang ditawarkan adalah produk dan jasa disertai pilihan jasa yang diharapkan seperti diet, selulit, dll. *seperti maria bla2..tp kl disana kan produknya bukan yg mereka produksi kl disini semua produk perusahaan*

6. Positioning and differentiation strategies
Hal ini dapat dilihat dari kategori scorecard berikut :
- ease of use
+ konsistensi design dan navigasi
+ fungsionalitasi jelas dan efisien sehingga customer mendapatkan informasi yang tepat
- customer confidence
+ informasi yang jelas untuk 'contact us' perusahaan sudah lengkap baik email, telephone, dsb
+ peraturan privacy yang jelas, dan secara legal yang jelas
- on-site resources
+ tersedianya dan update mengenai informasi produk secara spesifik
+ adanya support / contact us pada setiap website
- relationship services
+ advice online masih harus dikembangkan
+ personalisasi data juga dalam tahap pengembangan
+ tutorial, glosary dan faq yang sudah tersedia
- overall cost
+ biaya dapat dikenakan dalam jasa pengiriman dan partnership

*btw score card ini seharusnya berbeda antara perusahaan yg satu dengan yg lain karena tujuan / objectivesnya berbeda..*
Strategi juga harus selalu direview jadi ukuran nya jelas selalu berubah dengan satu paradigma yg sama. Tetapi, berikut hal-hal yang harus dipertahankan dari sebuah positioning : product performance execelence, price performance execelence, transactional execelence, dan relationship execelence.

At the end of this blog banyak hal yang harus diperhatikan sebenarnya dalam membangun sebuah e-business *dan gw juga baru tau kl seribet dan pertimbangannya hahhaha.*. Intinya semua harus terintegrasi dan sinkron dari tujuan awal pembuatan e-business sehingga tujuan akhir ini bisa tercapai dengan kontribusi dari setiap pihak tidak hanya perusahaan secara internal tetapi juga eksternal seperti customer, supplier, dll.

Tidak ada komentar: